Senin, 20 Juli 2009

Kemuliaan Nabi Muhammad Saw Dibanding dengan Nabi Ibrahim as


Seorang Yahudi berkata kepada Sayyidina Ali Ra, "Lihatlah Nabi Ibrahim as, ia telah mengetahui Allah SWT dengan perenungan sebagai pembuktian akan Allah SWT dan telah meliputi keimanan terhadap-Nya."

Sayyidina Ali berkata dengan tersenyum, "Ya, yang engkau katakan itu benar. Namun demikian, Nabi kami Muhammad Saw telah diberi sesuatu yang lebih dari itu. Beliau telah mengenal Allah SWT dengan perenungan sebagaimana Nabi Ibrahim as. Jika Nabi Ibrahim as mengenal Allah dalam usia lima belas tahun, sedangkan Nabi Muhammad Saw mengenal Allah SWT semenjak usia tujuh tahun.

Kemudian Sayyidina Ali Ra, menjelaskan, "Pernah sejumlah pedagang Nasrani datang. dan menurunkan dagangan mereka di antara bukit Shafa dan Marwa. Sebagian dari mereka melihat Muhammad Saw, lalu mereka mengetahui sifat, karakter, dan berita akan kebangkitannya sebagai nabi, dan mereka melihat beberapa mukjizat pada diri Muhammad Swa.

Para pedagang Nasrani bertanya kepada Muhammad Saw, "Wahai anak kecil, siapa namamu?"

Beliau menjawab, "Muhammad."

Me­reka bertanya lagi, "Siapa nama ayahmu?"

Muhammad Saw menjawab, "Abdullah."

Mereka lebih lanjut bertanya, "Apa nama ini (sambil menunjuk bumi)?"

Beliau menjawab, "Bumi."

Tak berhenti, pedagang Nasrani terus bertanya, "Apa nama itu (mereka bertanya sambil menunjuk langit)?"

Muhammad pun terus men­jawab, "Langit."

Mereka melanjutkan, "Siapa yang menciptakan bumi dan langit?"

Rasulullah Saw menjawab, "Allah." Lalu Muhammad Saw menyentak mereka, "Apakah kalian meragukanku tentang Allah Swt? Celakalah kalian, wahai Nasrani."


Muhammad Saw telah mengetahui Allah Swt dengan perenungan pada saat kaumnya kufur, bersumpah dan menyembah patung-patung, tetapi Rasulullah tetap berkata, "Tiada Tuhan selain Allah."



Orang Yahudi kemudian melanjutkan perkataannya, "Nabi Ibrahim as telah terjaga (terhijab) dari mata Namrud sebanyak tiga kali."

Sayyidina Ali Ra berkata, "Ya itu juga benar. Namun Nabi Muhammad saw telah terjaga (terhijab) dari mata orang-orang yang hendak membunuhnya seba­nyak lima kali. Sama tiga jumlahnya dan bahkan lebih dua dari Nabi Ibrahim as."

Ali Ra kemudian melanjutkan, "Kelima penjagaan (terhijab) yang dimaksud adalah ketika A llah berfirman, Dan Kami jadikan penutup dihadapan mereka, adalah hijab (penutup) yang pertama.

"Dan dari belakang mereka, " adalah hijab yang kedua.

Lalu Kami tutup mata mereka sehingga mereka tidak dapat melihat, (QS. Yaasin: 9) adalah hijab yang ketiga.

Hijab yang keempat adalah firman Allah SWT yang berbunyi, "Danjika kamu membaca Al-Qur'an, Kami jadikan di antara kamu dan orang-orang yang tidak beriman dengan akhirat sebuah hijab yang menutupi," (QS. al-Isra': 45)

Sedangkan hijab yang kelima adalah firman Allah SWT yang berbunyi, "Sesungguhnya Kami telah memasang be-lenggu di leher mereka, lalu tangan mereka (diangkat) ke dagu, maka karena itu me­reka tertengadah." (QS. Yaasin: 8)



Orang Yahudi berkata, "Sesungguhnya Nabi Ibrahim as telah membungkam mulut orang kafir dengan kenabiannya."

Sayyidina All berkata, "Benar! Namun demikian, pernah Nabi Muhammad Saw didatangi orang yang mendustakan hari kebangkitan setelah kematian, orang itu adalah Ubai bin Khalaf al-Jumahi, dia membawa tulang yang hancur lalu berkata, "Wahai Muhammad, siapakah yang akan menghidupkan kembali tulang belulang ini padahal sudah hancur?"

Lalu Allah menurunkan atas Muhammad sebuah ayat yang membungkam mulut orang itu, "Yang akan menghidupkannya kembali ada­lah Yang menciptakannya kali pertama. Dia Maha Mengetahui akan segala sesuatu" (QS. Yaasin: 79)

Akhirnya orang itupun pergi terbungkam.


Orang Yahudi berkata, "Nabi Ibrahim telah menghancurkan patung-patung kaumnya dengan marah karena Allah SWT."

Sayyidina Ali berkata, "Ya itu pun juga benar. Tetapi Rasul kami Muhammad Saw telah merobohkan tiga ratus enam puluh patung di dalam Ka'bah, dan membersihkan semenanjung Hijaz (Arabia) dari patung-pa­tung, serta mengalahkan orang-orang yang menyembah patung dengan pedang."



Orang Yahudi berkata, "Nabi Ibrahim as pernah dilempar oleh kaumnya ke dalam api, tetapi dia pasrah dan sabar, akhirnya Allah menjadikan api itu dingin dan menyelamatkannya. Apakah Allah berbuat yang sama terhadap Muhammad?"

Sayyidina Ali berkata dengan tersenyum, "Ketika Nabi Muhammad Saw pergi ke Khaibar, seorang wanita Khaibar meracuninya, tetapi Allah Swt men­jadikan racun itu dingin (tidak bereaksi) di da­lam perutnya sampai akhir ajalnya. Padahal racun itu, jika berada di dalam perut akan membakar seperti api membakar. Itu adalah kekuasaan-Nya, janganlah kamu mengingkarinya."

TANGAN KEPUNYAAN ALLAH , MEMUKUL KAKI MILIK ALLAH!



Suatu hari, seorang pencuri masuk ke kebun yang bukan miliknya. Kemudian ia naik ke salah satu pohon dan nangkring di atas sambil memakan buahnya.

Ketika
si pencuri sedang enak-enaknya menikmati buah itu, datanglah pemilik kebun dan berteriak kepada si pencuri : Hai...! Siapa kau yang nangkring di atas pohon ku?! Apa yang sedang anda lakukan ?"

Namun dengan tenang, si pencuri menjawab; "Tangan ini adalah tangan milik Allah, Pohon inipun pohon kepunyaan Allah, dan saya adalah hamba Allah yang sedang memakan buah kepunyaan Allah".

Mendengar jawaban itu, pemilik kebun pun murka. Ia kemudian menarik kaki si Pencuri sampai jatuh tersungkur, dan kemudian menyeretnya sambil memukul kaki si pencuri dengan tongkat.

Si pencuri mengaduh dan berkata: "Mengapa Anda memukulku?"

Pemilik kebun menjawab : "Ini adalah tangan Allah, dan tongkat ini adalah tongkat Allah! Aku adalah hamba Allah yang sedang memukul kaki hamba Allah yang telah mencuri buah milik Allah!"

Sobat, Allah Swt telah memberikan kita karunia besar yang senantiasa kita rasakan, Allah telah memberi kita anggota tubuh yang sempurna, baik tangan, kaki, mata, hidung, telinga dan anggota tubuh lainnya. Semua itu sangat lengkap dan indah, sehingga kita bisa melakukan apa saja yang kita kehendaki.

Akan tetapi Sobat yang budiman harus ingat! Bahwa semua itu tidak boleh digunakan untuk sesuatu yang dilarang Allah.

Contohnya:

mulut digunakan untuk membicarakan kejelekan orang lain,

telinga digunakan untuk mendengarkan umpatan orang,

mata digunakan untuk melihat sesuatu yang tidak baik,

dan tangan digunakan untuk mengambil barang yang bukan milik kita.


Sobat, Kita harus ingat bahwa semua yang kita miliki ini, nantinya akan dipertanggung jawabkan di hadapan Allah Swt di padang masyar.