Selasa, 21 Oktober 2008

Menolong Orang yang Lebih Membutuhkan

Suatu ketika, di waktu Sayyidina Hassan ra dan Sayyidina Husain ra masih kecil, mereka berdua jatuh sakit. Kedua orang tua mereka, yaitu Sayyidina Ali ra dan Sayyidah Fatimah ra, sangat sedih melihat mereka yang terbaring sakit.

Ketika Nabi Muhammad Saaw mengetahui kedua cucunya dalam keadaan sakit, Nabi meminta putri beliau, Sayyidah Fatimah ra, dan menantunya, Sayyidina Ali as, untuk melakukan Nazar.

Nazar adalah membuat janji antara kita dengan Allah Swt. Sesuatu yang akan kita kerjakan untuk menyenangkan Allah Swt, jika harapan kita dapat terkabulkan.

Sayyidina Ali ra dan Sayyidah Faimah ra lalu membuat sebuah Nazar, akan melakukan puasa selama tiga hari, jika kedua putra mereka sembuh.

Allah pun menerima Nazar tersebut dan kedua putra mereka sembuh dari sakitnya.

Kedua orang tua mereka pun memutuskan untuk berpuasa keesokan harinya, guna memenuhi Nazar. Ketika Sayyidina Hassan ra dan Sayyidina Husain ra mengetahui hal tersebut, mereka juga ikut berpuasa. Pembantu mereka yang bernama Umu Faddah, yang sangat mencitai kedua anak itu, juga turut berpuasa.

Pada hari pertama berpuasa, Sayyidah Fatimah ra mempersiapkan 5 (lima) potong roti untuk berbuka puasa.

Senja hari ketika waktu maghrib telah tiba, mereka semua shalat lalu duduk berkumpul untuk berbuka puasa. Saat mereka akan memakan roti, terdengar suara ketukan pintu. Ada seorang pengemis yang miskin meminta sesuatu untuk di makan, karena ia sangat lapar.

Semua dari mereka, satu demi satu memberikan potongan roti miliknya untuk si pengemis. Dan mereka pun berbuka hanya dengan meminum air.

Hari berikutnya mereka kembali berpuasa. Setelah semua berkumpul dan akan berbuka dengan roti sisa dari sahur, yang telah dipotong lima bagian.

Saat berbuka tiba dan masing-masing telah memegang roti, kembali pintu diketuk. Saat itu seorang yatim piatu memohon untuk diberi makan.

Walaupun Sayyidah Fatimah ra dan keluarganya telah menahan lapar selama dua hari, mereka dengan senang hati memberikan roti yang mereka miliki untuk si yatim piatu. Dan merekapun kembali berbuka dengan air tanpa makan sedikitpun.

Pada hari ke-tiga berpuasa, mereka telah duduk berkumpul untuk berbuka, tiba-tiba seorang tawanan perang mengetuk pintu untuk meminta makanan.

Walaupun saat ini seluruh keluarga Sayyidah Fatimah ra sangat lapar karena selama tiga hari tidak makan, mereka kembali memberikan roti untuk berbuka kepada tawanan tersebut.

Surah ad Dahr dalam al Qur’an telang mengungkapkan pujian bagi keluarga ini. Karena telah memberikan bantuan kepada orang yang membutuhkan, walaupun mereka juga tengah membutuhkan.

Pesan Moral:

  1. Nazar memiliki kekuatan yang luar biasa.
  2. Selalu memikirkan orang lain yang lebih memerlukan, sebelum untuk diri sendiri.
  3. Bukanlah berapa banyak yang kita berikan kepada orang lain. Namun yang terpenting adalah dengan niat apa kita memberikannya; Niatnya adalah “Lillah hi Ta’ala” yang bermakna untuk mendapatkan kedekatan kepada Allah Swt.

Tidak ada komentar: